berita bjtp

Elektrolisis Larutan Air Garam Menggunakan Elektroda Ti untuk Menghasilkan Klorin

asvs (1)

Proses elektrolisis larutan air garam menggunakan elektroda titanium untuk menghasilkan klorin secara umum disebut sebagai "elektrolisis air garam." Dalam proses ini, elektroda titanium digunakan untuk memfasilitasi reaksi oksidasi ion klorida dalam air garam, yang menghasilkan gas klorin. Persamaan kimia keseluruhan untuk reaksi tersebut adalah sebagai berikut:

asvs (2)

Dalam persamaan ini, ion klorida mengalami oksidasi di anoda, yang menghasilkan gas klorin, sementara molekul air direduksi di katoda, menghasilkan gas hidrogen. Selain itu, ion hidroksida mengalami reduksi di anoda, membentuk gas hidrogen dan natrium hidroksida.

Pemilihan elektroda titanium dikarenakan ketahanan korosi dan konduktivitas titanium yang sangat baik, sehingga memungkinkan reaksi berlangsung secara stabil selama elektrolisis tanpa korosi. Hal ini menjadikan elektroda titanium sebagai pilihan ideal untuk elektrolisis air garam.

Elektrolisis air garam biasanya memerlukan sumber daya eksternal untuk menyediakan energi bagi reaksi elektrolitik. Sumber daya ini biasanya berupa catu daya arus searah (DC) karena reaksi elektrolitik memerlukan arah aliran arus yang konsisten, dan catu daya DC dapat mengalirkan arah arus yang konstan.

Dalam proses elektrolisis air garam untuk menghasilkan gas klorin, catu daya DC bertegangan rendah umumnya digunakan. Tegangan catu daya bergantung pada kondisi reaksi dan desain peralatan tertentu, tetapi umumnya berkisar antara 2 hingga 4 volt. Selain itu, intensitas arus catu daya merupakan parameter penting yang perlu ditentukan berdasarkan ukuran ruang reaksi dan hasil produksi yang diinginkan.

Singkatnya, pilihan catu daya untuk elektrolisis air garam bergantung pada persyaratan spesifik percobaan atau proses industri untuk memastikan reaksi yang efisien dan tercapainya produk yang diinginkan.


Waktu posting: 16-Jan-2024